FinTech
Era
teknologi merupakan era dimana kehidupan dan aktivitas masyarakat akan lebih
mudah dan efektif dikarenakan peran dunia digital yang sangat membantu
masyarakat dalam mengerjakan sesuatu. Saat ini, tidak lagi kita mengerjakan apapun
dengan manual dan harus pergi jauh untuk membayar sesuatu. Banyak fasilitas
yang dapat kita gunakan untuk memudahkan itu semua.
Apa itu
FinTech? FinTech adalah kependekan dari Financial dan Technology yang artinya
sebuah inovasi didalam bidang jasa keuangan. Keberadaan FinTech bertujuan untuk
membuat masyarakat merasa lebih mudah dalam mengakses produk-produk keuangan,
transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Beberapa produk FinTech yang
saat ini banyak digunakan adalah : Mobile banking, rekening ponsel, e-banking,
dll.FinTech menggunakan teknologi dan software untuk menyediakan layanan
finansial yang lebih efisien. Salah satu yang menari perhatian ditahun 2016
adalah e-money.
Awal mula FinTech di
Dunia
FinTech pertama kali muncul diawali dengan kemajuan teknologi industri.
Perkembangan komputer beserta jaringan internet di tahun 1966 membuka peluang
besar bagi para pengusaha finansial untuk mengembangkan bisnis secara global.
Di era 80án, bank mulai menggunakan sistem pencatatan data yang mudah
diakses melalui jaringan komputer. Dari sinilah, cikal bakal FinTech dimulai
dengan munculnya pula back office bank
beserta fasilitas permodalan lainnya. Pada tahun 1982, E-Trade membawa FinTech
menuju arah yang lebih baik dengan mengizinkan sistem perbankan secara
elektronik untuk investor. Model finansial ini semakin ramai digunakan berkat
pertumbuhannya pada 1990. Salah satunya karena saham online yang dapat memudahkan investor untuk
menanamkan modal.
Tahun 1998 adalah masa ketika bank mulai mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. FinTech pun
menjadi primadona di masyarakat luas. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda
dengan metode pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin
gencar. Layanan finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi
dan software dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.
Di Indonesia
FinTech pun menarik perhatian masyarakat. Banyak lembaga yang ingin bekerjasama
dengan FinTech Indonesia. Beberapa alasan digemarinya Fintech di Indonesia :
·
FinTech
memudahkan masyarakat dalam melakukan proses online menjadi cepat dan mudah.
·
Banyak
masyarakat yang terinspirasi dengan majunya usaha berbasis teknologi.
·
FinTech
dianggap usaha yang lebih fleksibel dibanding dengan bisnis konvensional yang
lain.
·
Memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan secara online.
1.
Payment,
Clearing, dan Settiement. Ini merupakan layanan sistem pembayaran baik yang
diselenggarakan industri perbankan maupun Bank Indonesia. Contoh : Kartuku,
Doku, iPaymu, Finnet, Xendit, dll.
2.
E-aggregator.
Brtujuan untuk mengumpulkan dan mengolah data yang bisa dimanfaatkan konsumen
untuk membantu pengambilan keputusan. Contoh : CekAja, Cermati, Kredit Gogo,
Tunaiku, dll.
3. Manajemen resiko dan
investasi. Memberikan layanan seperti robo advisor. Contoh : Bareksa, Cekpremi,
Rajapremi, dll.
4. Peer to Peer Landing
(P2L). FinTech ini mempertemukan antara pemberi pinjaman dan pencari pinjaman.
Contoh : Koinworks.com, Amartha.com, DanaDidik.com, Crowdo.com,
Investree.com, dll.
Salah satu
FinTech yang berkembang pesat di Indonesia yaitu Shopee. Shopee merupakan aplikasi mobile
commerce berbasis marketplace, media belanja online yang memudahkan masyarakat dalam
membeli/menjual suatu barang.
Sejarah Shopee di Indonesia dimulai pada bulan Desember
tahun 2015. Prestasi marketplace ini adalah keberhasilan promosi yang dalam
waktu singkat, pengguna shopee tidak kalah banyak dari para pesaingnya. Tokoh
penting di balik sejarah Shopee adalah Chris Feng.
Chief Executive Officer Shopee, Chris Feng, mengatakan
bahwa Shopee merupakan platform belanja online yang
mengusung konsep sosial, di mana penggunanya tak hanya berfokus jual beli saja,
tetapi juga bisa berinteraksi sesama pengguna lewat fitur pesan instan secara
langsung.
Shopee berkantor pusat di Wisma 77 Tower 2
lantai 11, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 77 Slipi, palmerah. Jakarta Barat, 11410.
Kelebihan yang dimiliki shopee:
1. Barang yang dibeli
lebih cepat sampai, karena shopee bekerja sama dengan layanan pengiriman barang
yang terjamin.
2. Banyak promo yang
ditawari oleh shopee. Salah satu marketing shopee yang menarik bagi masyarakat.
3. Adanya fitur chat
yang membuat pembeli berinteraksi langsung dengan si penjual.
4. Adanya fasilitas
gratis ongkir dengan syarat tertentu.
Selain kelebihan, adapula kekurangan yang dimiliki
Shopee :
1. Adanya penjual yang
tidak jujur, sehingga merugikan para pembeli.
2. Susah diakses pada
waktu tertentu.
3. Slow respons dari beberapa penjual.
4. Tampilan produk yang
kadag kurang menarik.
Referensi :
https://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja-online-c2c-meluncur-di-indonesia
1 komentar:
Thanks infonya. Oiya ngomongin fintech, saya tertarik banget waktu tau ada fintech yang namanya Danain. Pas saya cari tau lebih dalam, ternyata fintech itu kategorinya P2P Lending yang menggunakan jaminan emas dalam skema bisnisnya. Cerita awal mula berdirinya juga menarik banget. Lebih lengkapnya bisa temen-temen liat di sini ya: Sejarah platform Danain
Posting Komentar